Pengertian Tentang Crossover Kamu Pasti Paham Dalam 5 menit
Tentang Crossover
Crossover adalah komponen yang digunakan dalam sistem audio kendaraan untuk mengatur frekuensi suara yang tepat dan optimal. Ini memastikan bahwa audio berfungsi dengan normal dan menghasilkan suara yang jernih dan kencang. Crossover memiliki sistem tiga arah, yaitu tweeter, driver midrange, dan subwoofer, yang masing-masing memiliki frekuensi yang berbeda.
Fungsi Crossover
Fungsi crossover adalah membagi frekuensi suara audio setelah sinyal suara audio diperkuat oleh power amplifier. Ini memungkinkan pembagian frekuensi antara dua speaker, sehingga setiap speaker dapat menghasilkan suara yang tepat dan optimal. Crossover dibagi menjadi dua jenis, yaitu aktif dan pasif, yang memiliki cara kerja dan keunggulan dan kelemahan masing-masing.
Jenis Crossover
Jenis crossover aktif membagi frekuensi setelah sinyal suara audio diperkuat oleh power amplifier. Ini memungkinkan pembagian frekuensi antara dua speaker dan menentukan waktu munculnya suara di masing-masing speaker dengan menggunakan fitur time alignment. Namun, kelemahan dari crossover aktif adalah perlu menggunakan amplifier yang lebih banyak.
Jenis crossover pasif membagi frekuensi setelah sinyal suara audio diperkuat oleh power amplifier. Ini tidak membutuhkan daya dan menyediakan kontrol terbatas untuk volume dari setiap channel. Sistem ini membatasi kontrol dengan membiarkan volume tweeter disesuaikan terhadap volume woofer. Umumnya jenis ini ditempatkan di antara amplifier dan speaker atau bagian, sehingga dapat memperkuat sinyal ke tujuan yang tepat.
Cara Kerja Crossover
Crossover bekerja dengan menggunakan frekuensi audio yang dimiliki sekitar 5.000 Hz – 20.000 Hz untuk sistem tweeter, 250 Hz – 2.000 Hz untuk sistem driver midrange, dan 10 Hz – 200 Hz untuk sistem subwoofer. Ini memungkinkan setiap komponen speaker untuk menghasilkan suara yang tepat dan optimal dalam rentang frekuensi yang sesuai.
Dalam pengaturan frekuensi, crossover aktif membagi frekuensi setelah sinyal suara audio diperkuat oleh power amplifier, sedangkan crossover pasif membagi frekuensi setelah sinyal suara audio diperkuat oleh power amplifier. Kedua jenis crossover memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing dalam pengaturan frekuensi dan sistem audio kendaraan.
Jenis-jenis crossover yang ada antara lain:
1. Crossover pasif: Crossover pasif membagi frekuensi setelah sinyal suara audio diperkuat oleh power amplifier. Ini tidak membutuhkan daya dan menyediakan kontrol terbatas untuk volume dari setiap channel. Sistem ini membatasi kontrol dengan membiarkan volume tweeter disesuaikan terhadap volume woofer. Umumnya jenis ini ditempatkan di antara amplifier dan speaker atau bagian, sehingga dapat memperkuat sinyal ke tujuan yang tepat.
2. Crossover aktif: Crossover aktif membagi frekuensi setelah sinyal suara audio diperkuat oleh power amplifier, memungkinkan pembagian frekuensi antara dua speaker dan menentukan waktu munculnya suara di masing-masing speaker dengan menggunakan fitur time alignment. Namun, kelemahan dari crossover aktif adalah perlu menggunakan amplifier yang lebih banyak.
Selain itu, crossover juga dibagi menjadi jenis lainnya berdasarkan jumlah driver yang digunakan, seperti:
- Crossover 2-way: Membagi frekuensi suara di antara dua komponen, yaitu midbass dan tweeter.
- Crossover 3-way: Membagi frekuensi suara di antara tiga komponen, yaitu midbass, tweeter, dan subwoofer.
- Crossover 4-way: Membagi frekuensi suara di antara empat komponen, yaitu midbass, tweeter, subwoofer, dan super tweeter.
Dalam pengaturan frekuensi, crossover aktif membagi frekuensi setelah sinyal suara audio diperkuat oleh power amplifier, sedangkan crossover pasif membagi frekuensi setelah sinyal suara audio diperkuat oleh power amplifier. Kedua jenis crossover memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing dalam pengaturan frekuensi dan sistem audio kendaraan.
Posting Komentar untuk "Pengertian Tentang Crossover Kamu Pasti Paham Dalam 5 menit"